gravatar

Pupuk Organik Beserta Kelebihannya

Kemampuan tanah sebagai medium untuk menunjang pertumbuhan tanaman digunakanan dalam berbagai batasan. Dua batasan yang sering digunakan secara rancu adalah produktivitas tanah dan kesuburan tanah. Produktivitas tanah diberi batasan sebagai kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan suatu tanaman (atau sekuen tanaman) yang diusahakan dengan sistem pengelolaan tertentu. Produktivitas tanah merupakan perwujudan dari seluruh factor (tanah dan bukan tanah) yang mempengaruhi hasil tanaman.
Bahwa susunan tanah yang optimal bagi pertanian (menurut Buckman dan Bardy 1961) adalah: Hawa 25%, Air 25%, Mineral 45% dan bahan Organis 5%. Kemudian perlu diingat bahwa zat-zat mineral menentukan pertumbuhan tanaman dan sekaligus menentukan produksinya. Dengan demikian maka kesuburan tanah tidak dapat dipisahkan dari produktivitas tanah.

Zat-zat mineral yang merupakan zat makanan untuk tanaman dibagi menjadi 2 golongan yaitu zat makro yang terdiri dari zat-zat: zat arang, oksigen, hidrogen, nitrogen, fosfat, kalium, kapur, magnesium, dan belerang. Sedang zat Mikro terdiri dari zat-zat: Borium, Chlor, kuningan, besi, mangan, molibdenum dan seng.
Ketidaklengakapan dari zat makro dan mikro dapat mengakibatkan hambatan pertumbuhan, pengembangbiakan dan produktivitas tanaman. Ketidaklengkapan salah satu makro atau mikro elemen tersebut dapat dikoreksi dengan pemupukan (perabukan). Kedua golongan zat makanan tersebut berada di dalam tanah dalam bentuk batu-batuan, partikel-partikel tanah. Dengan kata lain, dalam bentuk ”anorganis”, dan dalam bentuk sisa-sisa mikro fauna/flora. Sisa-sisa hewan dan tanaman disingkatnya dalam bentuk ”organis” (Rismunandar, 1993).

Pupuk anorganic atau pupuk buatan yang merupakan hasil industri atau hasil dari pabrik-pabrik pembuat pupuk (pupuk dari pabrik sriwijaya, pupuk kujang, dan lain-lain), pupuk mana mengandung uunsur-unsur hara atau zat-zat makanan yang diperlukan tanaman. Pupuk-pupuk tersebut pada umumnya mengandung unsur hara yang tinggi.
Di daerah-daerah tropic terutama bagi penduduknya yang melakukan usaha di bidang pertanian pupuk anorganik sangat dikenal dan disukai, hal ini dikarenakan:
Selain karena pupuk alam keadaan dan jumlahnya kurang dapat mencukupi kebutuhan, juga karena pupuk buatan sangat praktis dalam pemakaian, artinya pemakaian dapat disesuaikan dengan perhitungan hasil penyelidikan akan defisiensi unsur hara yang tersedia dalam kandungan tanah.
Penyediaan pupuk anorganik bagi para pemakainya dapat meringankan ongkos-ongkos angkutan, mudah didapat, dapat disimpan lama dan konsentrasinya akan zat-zat makanan bagi tumbuhan dan perkembangan tanaman ternyata sangat tinggi.

Selain keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dengan pemanfaatan pupuk anorganik, tentu pula ada keburukan-keburukannya, yaitu: kalau tidak hati-hati dalam penggunaannya dapat membahayakan manusia; pemakaian yang berlebihan, selain tidak ekonomis, dapat pula membahayakan pertumbuhan tanaman; pada umumnya hanya sedikit sekali mengandungan unsur-unsur mikro atau bahkan sama sekali tidak mengandungnya.
Usaha lain yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan pemupukan dengan pupuk organik atau pupuk kandang. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis pupuk ini mempunyai keistimewaan lain yang dapat memperbaiki sifat-sifat fisik tanah seperti permeabelitas tanah, porositas tanah, daya menahan air dan kation-kation tanah dan sebagainya.

Pupuk organik atau pupuk alam merupakan hasil-hasil akhir dari perubahan atau peruraian bagian-bagian atau sisa-sisa (seresah) tanaman dan binatang, misalnya pupuk kandang, pupuk hijau, kompos, bungkil, guano, tepung tulang dan sebagainya. Guano terdiri dari kotoran-kotoran binatang yang oleh karena pengaruh alam maka lambat laun mengalami perubahan-perubahan kandungan utamanya adalah P dan N, tetapi ada pula guano yang mengandung K. Syarat-syarat yang dimiliki pupuk organik, yaitu; zat N atau zat lemasnya harus terdapat dalam bentuk persenyawaan organik, jadi harus mengalami peruraian menjadi perenyawaan N yang mudah dapat diserap oleh tanaman-tanaman; pupuk tersebut dapat dikatakan tidak meninggalkan sisa asam organik di dalam tanah; dan pupuk tersebut seharusnya mempunyai kadar persenyawaan C organik yang tinggi, seperti hidrat arang.

Menurut penelitian WAKSMAN, pupuk organik di dalam tanah dapat memperbesar populasi jasad renik, yaitu dapat mempengaruhi terhadap perkembangbiakan bakteri dan Actynomycetes.